28 Juli 2015

6 Perbedaan antara Agama dan Spiritualitas

oleh Kasim Khan, thespiritscience.net


Deepak Chopra - 'Agama adalah keyakinan pada pengalaman orang lain. Spiritualitas adalah Anda memiliki pengalaman Anda sendiri'


Memberitahu orang-orang bahwa Anda spiritual tetapi tidak religius sering disambut dengan wajah bingung. Orang cenderung berpikir spiritualitas sebagai sesuatu yang sangat aneh dan misterius. Mereka bahkan berjuang untuk membedakannya dari agama tapi ini hanya karena orang-orang dalam masyarakat modern saat ini memiliki rasa takut dimanipulasi dan memiliki kurangnya pengetahuan ketika sesuatu yang bersifat non-material datang kepada mereka.


Kebenaran dari masalah ini adalah bahwa spiritualitas adalah mungkin hal yang paling alami ada, sesimpel kesadaran diri Anda sendiri mengakui bahwa Anda lebih dari sekedar tubuh, bahwa Anda adalah jiwa dengan potensi yang tak terbatas.


Untuk menyederhanakan apa yang saya coba jelaskan, inilah daftar singkat dari hal-hal yang membantu untuk lebih memahami perbedaan antara agama dan spiritualitas.

Tidak Ada Aturan dalam Spiritualitas
Kebalikan dari mematuhi ideologi khusus atau seperangkat aturan, spriritualitas semudah Anda mengikuti kata hati Anda, mendorong Anda untuk mendengar intuisi Anda dan melakukan apa yang benar untuk diri Anda sendiri dan orang - orang disekitar Anda. Hal ini benar - benar membebaskan Anda untuk menjadi yang terbaik yang Anda bisa dan menjadi orang baik tanpa janji hukuman atau hadiah. Hadiahnya adalah sesimpel kebahagiaan batin Anda sendiri.

Dasar dari Spiritualitas hanyalah Cinta dan bukan Rasa Takut
Ada banyak ketakutan yang menghiasi seluruh agama. Takut konsekuensi dari tindakan Anda, takut apa yang mungkin terjadi setelah Anda mati jika Anda tidak menjalani hidup sesuai dengan ajaran. Nah, dengan spiritualitas hanya ada Cinta, mendorong Anda untuk menfokuskan semua energi Anda hanya pada yang baik, dan untuk bertindak hanya berdasarkan cinta. Ini adalah titik kunci bagi saya karena setiap pilihan yang dibuat berdasarkan rasa takut tidak akan baik bagi jiwa Anda. Sedangkan keputusan yang dibuat berdasarkan cinta akan memberdayakan Anda, membuat Anda lebih berani dan memberikan asupan pada jiwa Anda. Ini menunjukkan kepada Anda bagaimana untuk bertahan meskipun takut, bagaimana untuk bergerak melakukan apa yang Anda rasakan benar meskipun konsekuensi yang mungkin datang.

Agama Memberitahu Anda Kebenaran - Spiritualitas Mengajak Anda Menemukannya.
Agama memberitahu Anda tentang hitam dan putih, bagaimana alam semesta diciptakan dan mengapa kita berada di sini. Sebaliknya, spiritualitas memungkinkan Anda untuk menemukan pertanyaan-pertanyaan dan jawaban untuk diri Anda sendiri. Ini memberdayakan Anda untuk menemukan kebenaran sendiri dalam segala hal dan tidak menetapkan batas untuk seberapa dalam Anda dapat memahami semua yang ada untuk diketahui.

Agama Memisahkan, Spiritualitas Menyatukan
Ada banyak agama di dunia kita dan dan mereka semua memberitakan bahwa kisah mereka adalah kisah yang benar. Spiritualitas melihat kebenaran dalam semuanya dan menyatukannya karena kebenaran adalah sama untuk kita semua apapun perbedaan dan keunikan kita. Ini berfokus pada kualitas pesan ilahi yang mereka sampaikan dan bukan pada perbedaan rincian cerita yang mereka katakan.

Bedanya Karma dan Hukuman.
Alih-alih berbicara tentang hukuman atau ancaman neraka, Spiritualitas hanya berbicara tentang Karma. Ini adalah Law of Attraction (Hukum Tarik - Menarik), Anda mendapatkan apa yang Anda berikan. Simpel.

Menjalani Jalur Anda Sendiri
Alih - alih hanya mendengarkan dan meyakini cerita kuno tentang malaikat dan dewa, spiritualitas mendorong Anda untuk menciptakan jalan Anda sendiri dan membuat cerita Anda sendiri. Ini menghantarkan Anda pada sebuah perjalanan pencerahan dan penemuan diri yang batasnya hanya dapat diatur oleh diri Anda sendiri. Ini mendorong Anda untuk mempercayai dan mengikuti ke mana pun hati Anda membimbing Anda.

Jika Anda melihat agama, semua itu berasal dari spiritualitas yang mendalam. Yesus dan Nabi Muhammad (SAW) misalnya, semua memiliki perjalanan spiritual sangat mendalam sebelum mereka memulai perjalanan mereka sendiri. Jadi saya percaya bahwa semua agama memiliki kebenaran di dalamnya, dan bahwa banyak orang dapat menjadi jiwa yang benar-benar indah dan religius pada saat yang sama. Tapi pada akhirnya apa yang memisahkan Anda atau menciptakan keterpisahan tidak baik bagi jiwa Anda dan pasti tidak baik untuk kebaikan yang lebih besar untuk umat manusia.

Spiritualitas mengingatkan kita bahwa kita tidak terpisah, tidak ada batas, tidak ada ras dan tidak ada perbedaan budaya. Kebenarannya adalah bahwa kita semua satu dan satu-satunya yang konstan adalah Cinta.

***

sumber :
http://thespiritscience.net/2015/06/07/6-differences-between-religion-and-spirituality/

Gosip disore Hari

Ssttt.. bapak - bapak dan jeng - jeng semua, kemaren saya ketemu si B loh, terus kita ngobrol ngalor - ngidul. Dia tuh sekarang beda, udah gak kayak dulu. Kesambet setan mana ya? Dulu tuh dia taat banget, tapi sekarang... boro - boro deh.

Gini lho, mosok dia lebih percaya sama UFO dari pada Buraq, kan aneh. Dia bilang, 'mana ada Buraq?' Eh, ya pasti ada lah. Dia tuh percaya UFO soalnya udah banyak penampakan, dan banyak videonya di internet. Walah, kalo cuma video gitu sih, semua orang juga bisa bikin, terus dimasukin di internet, ya nggak jeng? Kalo gak percaya sama Unicorn, Pegasus, saya setuju. Tapi gak percaya kok sama Buraq, kan udah keblinger itu namanya.


Karena saya agak jengkel, saya suruh aja dia berdoa dan mohon ampun supaya diberi hidayah kayak dulu lagi. Ee.. malah dia bilang, 'Setiap pikiran, perasaan, ucapan dan perbuatan kita setiap detik setiap waktu adalah doa.' Mosok ya bapak - bapak, yang kayak gitu dia sebut doa. Berdoa ya yang kita lakukan setiap setelah ibadah, ya nggak?


Trus tau nggak jeng dia bilang apa waktu saya sindir karena gak pernah ke Masjid lagi? 'Tuhan ada dimana - mana, karena semuanya ada di dalam diriNya. Dia tidak hanya berada di tempat - tempat ibadah. Jadi nggak perlu ke tempat - tempat ibadah untuk menyembahNya.' Kan kurang ajar banget itu. Tuhan ya adanya di tempat - tempat suci. Masak iya Tuhan ada di hutan, di sungai. Atau jangan - jangan dia mikir kalo Tuhan juga ada di toilet? Hihihi... Lha buktinya, kan ada rumah Tuhan di kota suci di tanah suci tho jeng? Ee.. dia masih ngeyel, malah nyerocos tentang Bumi, tentang Alam Semesta. Sek - sek jeng, tak inget - ingete dulu dia kemarin ngomong apa. oh, iya, 'Tuhan adalah pencipta Alam Semesta. Ada ratusan milyar bintang yang seperti matahari. Dan ada trilyunan planet yang seperti Bumi. Dan itu semua adalah ciptaan Tuhan. Bumi hanyalah seperti setitik pasir di gurun Sahara. Mbak masih yakin Tuhan punya rumah di Bumi?' Ya yakin lah, yakin seyakin - yakinnya. Tapi ngomong - ngomong, gurun Sahara di sebelah mana tho jeng?

Ya kalo dia udah begitu, berarti kan dia udah gak yakin ya bapak - bapak, makanya saya suruh aja dia pindah agama. Tau nggak jeng dia jawab apa? 'Percuma, mbak. Tuhan itu satu. Semua agama Tuhannya ya Dia Dia juga.' Lho, ya nggak bisa. Tuhan yang asli itu ya Tuhan kita, Tuhan agama kita. Masak Tuhan agama lain juga jadi Tuhan kita, kan lucu itu. Dia juga bilang kalo semua manusia, baik yang punya agama ataupun yang gak punya agama itu punya Tuhan yang sama. 'Dimanapun kita dilahirkan, apapun warna kulit kita, apapun agama kita, apapun pekerjaan kita, tidak peduli itu pekerjaan jual ayat atau jual tenaga atau jual pikiran atau jual selangkangan, semua orang punya Tuhan yang sama. Karena Dia Maha Esa.' gitu katanya. Walah, udah nggak bener tuh anak. Ya udah trus aku pamit pulang aja. Nggak ada gunanya ngomong sama orang kek gitu.


***