Love of Attraction
Selama ini kita dininabobokkan dengan ungkapan bahwa "Manusia adalah makhluk yang paling sempurna karena dikaruniai dengan Akal dan Pikiran."
Tuhan Yang Maha Cinta mengaruniai manusia dengan hati dan pikiran bukan karena manusia adalah makhluk yang sempurna, tapi karena Dia membebaskan manusia untuk memilih, apapun pilihannya, sehingga Bumi menjadi zona kehendak bebas bagi Jiwa - jiwa yang ingin belajar dan bertumbuh melalui realitas fisiknya di Bumi.
Untuk benar - benar mendapatkan pembelajaran yang dibutuhkan oleh setiap Jiwa, Alam Semesta mempunyai Hukum - hukum Universal yang mengatur di dalamnya. Hukum Tarik - Menarik menyatakan bahwa kita menciptakan sesuatu, peristiwa dan orang-orang yang datang ke dalam kehidupan kita. Pikiran, perasaan, kata-kata dan tindakan memproduksi energi, yang pada gilirannya akan menarik energi-energi yang serupa. Energi negatif menarik energi negatif dan energi positif menarik energi positif. Disadari atau tidak, apa yang kita pilih sebenarnya adalah suatu pembelajaran yang kita inginkan, yang kita tarik dalam kehidupan kita. Pilihan kita adalah sebuah aksi yang menjadi penyebab suatu reaksi, dan terus berlanjut sesuai dengan tindakan apa yang kita pilih terhadap reaksi tersebut dan terhadap reaksi - reaksi lain setelahnya. Jadi, tidak ada sesuatupun terjadi secara kebetulan atau di luar Hukum Universal. Setiap tindakan memiliki reaksi atau konsekuensi dan kita "menuai apa yang telah kita tanam".
Setiap hari kita berdoa, memohon semua hal dalam kehidupan kita menjadi lebih baik dan lebih baik lagi dari hari ke hari. Sebenarnya, dengan menyelaraskan antara apa yang kita pikirkan, apa yang kita rasakan dalam hati, apa yang kita ucapkan, dan apa yang kita lakukan akan diterjemahkan oleh Alam Semesta sebagai keinginan yang mutlak. Bagaimana mungkin kita mengharapkan ketenangan hati jika kita masih menghujat (tidak selaras antara perasaan dan ucapan)? Bagaimana mungkin kita menginginkan keberlimpahan jika kita masih pelit, kita mengharapkan pencerahan sedangkan kita masih membatasi diri dengan rasa takut yang berlindung di balik informasi yang 'katanya' sempurna dan tanpa cacad(tidak selaras antara pikiran + hati dengan tindakan)?
Dalam bahasa Jawa, tidak selaras bisa diartikan 'mencla - mencle' atau tidak konsisten. Tuhan pun bertanya, "Wahai anak semestaKu, sebenarnya apa yang kamu inginkan, karena Aku tidak melihat kesamaan dari apa yang kamu inginkan dengan apa yang kamu lakukan? Baiklah, Aku akan menunggu dengan sabar sampai kamu tau apa yang sebenarnya kamu inginkan."
To be or not to be.
Tuhan menciptakan Alam Semesta ini dengan Cinta. Dan dengan Cinta pula-lah Dia mengijinkan segala sesuatu dipilih dan terjadi di Alam Semesta karena setiap Jiwa harus belajar untuk menuju ke kesempurnaanya. Dengan Law of Attraction kita bisa meminta apa saja. Tapi apakah keinginan kita selaras dengan tujuan kita sebagai Jiwa yang muwujud di alam fisik?
Love of Attraction adalah memilih jalan Cinta, jalan Tuhan. Keinginanku (law of attraction) atau KeinginanNya (Love of attraction)?
Semoga semua makhluk berbahagia